Jumat, 23 Desember 2011

Tekhnologi valve ducati (Desmodromic valve)

  Tekhnologi Ducati sejatinya di pertemukan pertama kali oleh Gustav Mees pada tahun 1896,dan di kembang kembali oleh Fabio Taglioni pada tahun 1956 serta di hak patenkan,.!! pada tahun 1968 oleh Ducati,Desmodromic adalah valve yg cara kerjanya Berbeda dengan cara kerja model valve seperti biasa nya  (sistem konvesional).
  Pada sistem valve konvesional biasa,valve bekerja karena ada tekanan dari Cam atau Rocker arm dan menutup akibat tekanan balik dari pegas (spring valve),sedangkan untuk pada tekhnologi Desmodromic kita tidak akan menjumpai adanya pegas pembalik (spring valve) karena peranannya sudah di gantikan oleh rocker arm yg pergerakannya berlawanan dengan rocker arm yg untuk membuka valve.

 Jadi pada tekhnologi desmodromic ini ada 2 buah rocker arm,1 rocker arm bekerja seperti biasa membuka valve dan satu lagi bekerja untuk menutup valve,kedua rocker arm ini masing2 digerakan 1 cam,sehingga ada 2 buah cam untuk menggerakan 1 buah valve tersebut.
  Dari sistem ini juga mempunyai kelebihan dan kekurangan,untuk kelebihannya dari sistem desmodromic ini adalah tidak akan adanya gejala "valve floating" ( katup yg mengambang ) akibat dari kurangnya daya balik dari valve tersebut yg biasa kita temui di sistem valve konvesional biasa,valve floating itu biasa terjadi pada RPM tinggi yg dimana pada saat pegas pada sistem valve konvesional biasa tidak cukup cepat kembali meregang ke bentuk semula,sedangkan rocker arm sudah akan menekan lagi batang valve untuk membuka,ini akan berakibat pada kebocoran kompresi dan penurunan Tenaga yg cukup besar,atau lebih parahnya lagi piston bisa menabrak valve di karenakan telat kembali nya si valve tersebut
  Dan untuk kekurangannya sendiri pada tekhnologi desmodromic ini adalah noise yg di timbulkan antara gerakan rocker arm yg mengenai ujung batang valve cukup keras dan mengurangi kenyaman berkendara makanya sistem ini jarang sekali di aplikasi di motor untuk harian/biasa hanya pada motor2 tertentu dan berbasis sport,serta yg berikutnya adalah biaya perawatan yg lebih mahal karena sistem ini memerlukan part2 yg presisi sehingga biasanya interval perawatannya lebih pendek.